Wahai bulan yang mentereng dilangit sana
Tidakkah kau tahu,
Bahwa rinduku sudah tidak sanggup lagi berdamai dengan keinginan
Keinginan untuk tetap tinggal, berjalan di tepi harapan terbesarku
Aku, yang ingin menjadi diriku
Diri yang tak berkhianat atas kecintaan
Bahwa aku masih menjadi bagian dari seorang perempuan
Sosok perempuan yang sedang tunduk kepada tuhan nan jauh di seberang sana
Aku ingin kau tahu bulan
Meski aku gila pendidikan sampai terjun ke alam harapan
Aku sedang berlumuran rindu dari sosok perempuan
Aku benci pengharapan,
Karena aku tahu, bahwa harapan juga tak perlu diharap berlebihan
Agar aku tak pernah kecewa atas semua harapan itu
Kalau sudah kecewa,
Aku tak kan pernah terus berjalan
Dan itulah keegoisanku
Aku memang egois!
Egois akan keputusan
Tapi di balik keegoisanku,
Aku menyimpan beribu-ribu alasan untuk membahagiakan
Dialah yang ku cinta dan ku sayang
Kerinduan anak rantau untuk yang di sana
Wahai ibuku...
Comments
Post a Comment
I'd love to have a conversation with you about my post. Please share your thoughts & I'll reply as soon as I can!
Regards,
Cory Pramesti